Hari Selasa dan Rabu 19 Januari 2010, diselenggarakan peringatan 4 tahun wafatnya eyang kusen. acara peringatan bersamaan acara haul kyai ... pendiri dan para sesepuh pondok pesantren Ploso Jawatimur sekaligus temu alumni Santri Pondok Pesantren Ploso se Ex Karesidenan Banyumas.
Dalam acara tersebut juga diselenggarakan semakan AlQur'an selama dua hari; para Penghafal Qur'an menghafal dengan disimak oleh hadirin. Menghafal alQur'an dari bada subuh sampai asar tamat satu qur'an. Subhanallah.
Acara diakhiri dengan do'a untuk para pendahulu, shohibul hajat, pada hadirin dan tausiyah.
Kamis, 14 April 2011
Rabu, 13 April 2011
Eyang Nurkasan Kolektor Benda Pusaka
Saya masih ingat, setiap selasa kliwon, yang mengeluarkan semua simpanan pusakanya.
Yang bersarung (wrangka) dan pegangan (garan) semua dilepas satu persatu, kemudian di tata dalam sebuah tlumpak (wadah semacam lesung dari kayu) yang sudah berisi air dan jeruk nipis.
Keris-keris (keris, tumbak, pedang panjang), direndam dalam tlumpak sampai beberapa hari. Jumlah benda pusakanya buanyak sekali (mungkin mencapai ratusan).
Saya selalu di ajak untuk membersihkan satu-persatu keris-keris itu, sambil diajari cara memegangnya. memegang keris atau tumbak harus dari pangkalnya tidak boleh dipegang dari pucuknya dan harus hati-hati jangan sampai menggores kulit. pucuknya dijaga jangan mengarah ke diri tapi ke arah lain.
setelah selesai dimandikan (diwarangi), di jemur kemudian dipasang satu persatu garan dan wrangkanya kembali.
Yang saya salut, adalah Eyang hapal dengan satu persatu keris pusakanya, namanya, pasangan garan dan wrangkanya.
Saya tidak tahu kemana larinya semua benda benda pusaka itu; sekarang pusaka-pusaka itu hanya tinggal beberapa.
Yang bersarung (wrangka) dan pegangan (garan) semua dilepas satu persatu, kemudian di tata dalam sebuah tlumpak (wadah semacam lesung dari kayu) yang sudah berisi air dan jeruk nipis.
Keris-keris (keris, tumbak, pedang panjang), direndam dalam tlumpak sampai beberapa hari. Jumlah benda pusakanya buanyak sekali (mungkin mencapai ratusan).
Saya selalu di ajak untuk membersihkan satu-persatu keris-keris itu, sambil diajari cara memegangnya. memegang keris atau tumbak harus dari pangkalnya tidak boleh dipegang dari pucuknya dan harus hati-hati jangan sampai menggores kulit. pucuknya dijaga jangan mengarah ke diri tapi ke arah lain.
setelah selesai dimandikan (diwarangi), di jemur kemudian dipasang satu persatu garan dan wrangkanya kembali.
Yang saya salut, adalah Eyang hapal dengan satu persatu keris pusakanya, namanya, pasangan garan dan wrangkanya.
Saya tidak tahu kemana larinya semua benda benda pusaka itu; sekarang pusaka-pusaka itu hanya tinggal beberapa.
Jumat, 08 April 2011
Keluarga Eyang Kusen
Kustono |
1. Sukirno berumah tangga dengan Suyati binti Sumarjo klahiran Palembang mempunyai 3 orang anak : Indah Sari Pertiwi, Retno Diah Kusumaningrun dan Muhamad Fadhil Abdusysyukur.
2. Kustono berumah tangga dengan Saripah diberi keturunan 3 : Lukmanul Hakim, Khoirunisa dan Balkis Salsabila;
3. Salimah berumah tangga dengan Sam Mandey (Alm) diberi 2 keturunan : Marinda dan Marandi;
4. Sutarto berumah tangga dengan Admini mendapat keturunan 2 orang anak : Nur dan Uswatun Hasanah (Atun);
5. Taufik Hidayat berumah tangga dengan Siti Mar'atushalihah
Taufik bersama Istri |
Eyang Nurkusaini meninggal pada usia sekitar 85 tahun pada tahun 2006. semasa hidupnya beliau menurut kami adalah pekerja keras, sederhana.
Tarto saweg ngalamun |
Nur dan Retno |
Atun |
untuk Bapak segera datang; akhirnya bebek itu di giring kembali ke rawa; saya diajak makan penggel kalu gak salah pakai jangan kangkung.
Bapak tahu perasaan saya dan beliau begitu sabar, tidak marah. subhanallah. Ya Allah, Ampuni dosa kami, dosa Bapak Ibu kami, sayangi beliau berdua sebagimana mereka meyayangi kami sejak kami kecil. Ya Allah jadikan pengorbanannya didunia engkau terima sebagai amal sholeh. Jadikan sakitnya sebagai kifarat dosa-dosanya, tempatkan beliau bersama orang-orang yang engkau sayangi. Karuniakan kepada kami Ya Allah kemampuan untuk mengamalkan Ilmu yang di ajarkan kepada kami. aamiin.
banyak pengalaman lain yang inysa Allah akan kami tulis, sebagai salah satu wujud cinta kami kepada beliau.
Nisa |
Eyang Kusen Kakung Putri saweg dahar |
Mbah Cumleng |
Ayu nggih Eyang Kusen |
Indah Cantik sekali |
Langganan:
Postingan (Atom)