Jumat, 05 November 2010

Eyang Kusen Kakung Putri


wah enaknya.... lagi makan apa eyang putri ya ?
semoga eyang putri tetap sehat, panjang umur, khusnul khotimah.
semoga Eyang Kusen Kakung, diterima iman islamnya, dterima segala amalnya, diampuni segala dosanya, disayang Allah. aamiin.

Rabu, 03 November 2010

Nguna 1 : Makan bersama Eyang Nurkasan

Setiap Pagi Eyang Nurkasan tidak pernah terlewat karena sudah menjadi tugas rutin, setelah turun (pulang) dari masjid, (beliau selalu kelura dari masjid setelah Duha) beliau melakukan tugasnya yaitu menyapu halaman sekeliling rumah, dari belakang rumah, samping rumah, kemudian kedepan rumah; kemudian beliau lanjutkan menyapu jalan, dari jalan depan rumah hingga ke pojok kuburan. setiap senin dan kemis beliau menyapu sampai ke Kuburan mbulu tempat Eyang Muhamad Daim (ayah beliau dikebumikan). oh ya.. selama beliau hidup keluarga kami (Eyang Kusen) tinggal dirumah pokok (rumah Eyang Nurkasan).
Inilah salah satu pelajaran dalam bentuk teladan samapi sekarang anak cucunya sepanjang pengamatan saya belum ada yang dapat menirunya ; yakni shalat subuh dimasjid dilanjutkan dzikir baru turun dari masjid setelah duha, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas berberes, bebersih sebegai awal kegiatan pagi hari.

Sekitar jam 9 pagi baru beliau sarapan pagi.
Saya paling suka makan bersama beliau karena makanannya enak-enak; beliau sering mendapat "punjungan" (kiriman dari orang yang khajat).
Yang sangat menarik adalah prosedur tetap beliau dalam acara makan. Yakni selalu makan bersama, tempatnya di "amben" (dipan), duduk bersila; selalu diawali dengan do'a.
Mengawali makan dengan "ngemplok" tiga suap nasi (dengan tiga jari), kemudian "nutul" garam (dengan jari telunjuk) tiga kali baru menyuap nasi kembali; baru kemudian mengambil lauk. Hebatnya untuk orang sesepuh beliau (seingat saya beliau sudah sepuh jalannya selalu membawa "Teken") ketika makan, tidak ketinggalan "myigit" cabai.
Setiap makan, selalu disisakan dari piringnya untuk dibagi-bagikan kepada yang menemani makan bersama,  saya suka sekali dengan hal ini dan selalu saya tunggu-tunggu, belum mundur kalau belum diberi "bongkokan";      setiap orang akan kebagian sesuap-sesuap nasi sisa yang sudah kecampuran sayur sisa makan Eyang. Beliau memmberikan sesuap nasi sambil mendo'akan "nyah kiye Dul men Pinter, men cepet gede" do'anya tergantung orang yang diberi masing-masing kepingin apa.
Kalu saya haus Eyang akan menyuruh saya minum air kobokan bekas cucian tangan beliau dengan dimotivasi "kiye nginum kiye kobokan men gelis gedhe, men dadi bocah pinter" dan anehnya saya juga manut / nurut saja. Ada juga yang selalu menolak ketika diberi nasi sisa atau minum kobokan; dengan alasan sudah kenyanglah, atau apa. yang sebenarnya jijik dengan makan sisaan atau minum kobokannya.
Dan setelah minum kobokan atau makan sisaan Eyang Alhamdulillah sehat-sehat saja.
Dari prosedur makan yang demikian, Eyang senantiasa sehat, giginya utuh hingga akhir hayatnya. Subhanallah.

Sekilas Bani Nurkasan

Anak keturunan Eyang Nurkasan mulai tersebar di daerah-daerah yang jauh dari kampung halaman; disamping itu mulai nampak bahwa hubungan silaturahim diantara kami mulai berkurang, ini ditandai dengan makin banyak diantara saudara makin sulit mengenal diantara yang tua kepada yang muda dan sebaliknya, sesama anak cucu terjadi hambatan komunikasi, tidak kenal nama, didak dapat menyebut panggilan (sebutan) dll.
Eyang Nurkasan lahir sekitar 1890an dan wafat tahun 1970an (mohon koreksi); di Kampung Limbangan, Desa Mertasinga Kecamatan Cilacap (utara) yang berjarak 10 Km dari pusat kota Cilacap.


Silaturahim adalah jalan menyatukan  saudara-saudara dari Bani Nurkasan dan Saudara kerabat di sekitar keturunan Eyang Nurkasan dan sekitarnya.

Visi  : Jaga diri dan Keluarga dari Api Neraka
Misi : Ngumpulna Balung Pisah (Memelihara Silaturahmi)

Silsilah Eyang Nurkasan

Eyang Sutajaya berputra Eyang Tajiwa; Eyang Tajiwa berputera Eyang Muhamad Daim;
Eyang Muhamamd Daim berputera 6 Orang :
1. Eyang Hadiyasa
2. Eyang Majadik
3. Eyang Sadem
4. ....
5. Eyang Tirah
6. Eyang Nurkasan

Eyang Nurkasan bin Eyang Muhamad Daim + Eyang Dasih Binti Eyang Kerta Sentana berputra :

1. Eyang Sapurah (Eyang Kasan Mirja Putri)
2. Eyang Disah
3. Eyang Salamun/ Eyang Sumedi
4. Eyang Nurkusaini
5. Eyang Narilah



Keturunan Eyang Nurkuaini
1. Sukirno (Abdulah) bin Nurkusaini bin Eyang Nurkasa bin Eyang Muhamad Daim bin Eyang Tajiwa bin Eyang Sutajaya
2. Kustono  bin Nurkusaini bin Eyang Nurkasa bin Eyang Muhamad Daim bin Eyang Tajiwa bin Eyang Sutajaya
3. Salimah binti Nurkusaini bin Eyang Nurkasa bin Eyang Muhamad Daim bin Eyang Tajiwa bin Eyang Sutajaya
4. Sutarto  bin Nurkusaini bin Eyang Nurkasa bin Eyang Muhamad Daim bin Eyang Tajiwa bin Eyang Sutajaya
5. Taufik Hidayat  bin Nurkusaini bin Eyang Nurkasa bin Eyang Muhamad Daim bin Eyang Tajiwa bin Eyang Sutajaya
6. Suprapto  bin Nurkusaini bin Eyang Nurkasa bin Eyang Muhamad Daim bin Eyang Tajiwa bin Eyang Sutajaya